Beberapa waktu lalu saya menuliskan tentang Kakak yang sudah mandiri di sekolah. Kok bisa Kakak jadi mandiri di sekolah? Tentu bisa. Bukan tiba-tiba bisa, melainkan melalui proses yang cukup panjang.
Di awal sekolah TK dulu di kelas A, si Kakak sama sekali tidak bisa ditinggal, harus ditungguin dari awal sampai sekolahnya selesai. Capek? Iya capek. Saya yang lihatnya saja capek, bagaimana neneknya? Ya, neneknya lah yang dengan setia menunggu Kakak di sekolah. Maafkan saya Mak 😔 sudah merepotkan. Tapi ya itu dulu tahun pertama di sekolah.
Di awal tahun kedua ini, bulan Juli yang lalu, saya sudah bertekad bahwa saya akan tegas kepada Kakak, tapi pelan-pelan. Saya yang mengantar Kakak ke sekolahnya. Hari pertama masuk oke ngga apa-apa saya temenin di dalam kelas. Hari kedua dan seterusnya sampai kira-kira sebulan, saya tunggu di luar kelas. Setelah itu, diam-diam saya tinggal pulang. Saya titipkan Kakak kepada Bu guru. Menangis. Biarlah dia menangis, kalau tidak dibiarkan dia tidak akan pernah belajar mandiri. Jika sudah waktunya pulang, neneknya yang menjemputnya, karena saya sudah berangkat kerja. Waktu dijemput pun Kakak sedang bermain-main bersama teman-temannya sambil tertawa riang, begitu kata neneknya. Kemajuan yang sangat berarti 😃. Hari-hari berikutnya Kakak diantar ke sekolah sama neneknya. Alhamdulillah, sudah mau ditinggal dengan senang hati setelah akan memulai belajar.
Seminggu kemudian si Kakak tidak lagi diantar neneknya, tetapi ayahnya. Bersama ayahnya, si Kakak lebih mudah dilepas. Begitu sampai pintu gerbang langsung salim dan ayahnya langsung pergi bekerja. Alhamdulillah, masya Allah Kakak makin pintar.
Kemandirian Kakak semakin hari membawa dampak positif di sekolah. Pertama, mau berolahraga jalan kaki mengelilingi daerah sekitar sekolahnya tanpa didampingi neneknya. Kedua, mau ikut olahraga senam, biasanya kalau senam cuma diem aja kaya patung 😂. Ketiga, mau jadi pemimpin waktu berbaris sebelum KBM dimulai. Wah, bangganya mama sama kamu nak 😙.
Akan tetapi tidak setiap hari mulus seperti itu. Ada kalanya si Kakak ngambek dan bad mood minta ditemenin lagi. Ya namanya juga anak-anak, masih labil. Tidak masalah itu namanya proses.
Itulah kiat-kiat dalam melatih kemandirian anak di sekolah versi saya hehe. Semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Reuni plus Family Trip - Klaten Part II
Di hari kedua, kami terlihat lebih kompak karena menggunakan baju yang sama. Yup, panitia sudah menyiapkan baju seragam buat kita semua. Ol...
-
Libur tlah tiba Libur tlah tiba Hatiiiku gembira Ya, tahun pelajaran semester pertama 2017 sudah selesai. Itu artinya waktunya libur pan...
-
IBU Kau adalah ibuku, malaikatku Tidak ada duanya dan tak akan tergantikan Kasih sayangmu tak pernah habis Sinar cintamu tak pernah pa...
No comments:
Post a Comment