Sunday, December 10, 2017

My Lovely Kids

Menjadi seorang ibu dengan dua anak adalah anugerah terbesar buat saya. Yang pertama si cantik usia mendekati 6 tahun, yang satu lagi si ganteng baru 8 bulan. Si cantik sedang dalam tahap belajar membaca, menulis, dan berhitung, juga belajar iqro'. Mewarnai juga tidak pernah absen dalam daftar belajarnya setiap hari. Alhamdulillah menulis sudah lancar, membaca juga sudah bisa walau dieja, berhitung penjumlahan sudah lumayan, untuk pengurangan masih harus banyak berlatih. Sementara si ganteng baby R sedang dalam masa lucu-lucunya, suka emut jempol tangannya bahkan sekarang jempol kaki pun mulai ditarik masuk ke mulutnya. Suka geget-geget gusinya. Sepertinya akan tumbuh gigi. Dan senang sekali kalo diberdirikan, jingkrak-jingkrak seakan ingin segera berlari πŸ˜‚πŸ˜‚. Duh lucunya anakku.

Saya tidak sendiri mengurus dua buah hati saya itu. Sebagai working mom tentu saja saya butuh bantuan orang lain. Alhamdulillah ibu mertua bersedia membantu menjaga. Di usianya yang kian bertambah beliau makin kuat saja tenaganya. Bukannya tidak mampu untuk mempekerjakan baby sitter, tapi di jaman sekarang sulit rasanya menyerahkan si kecil kepada orang lain yang bukan kerabat. Di luar sana banyak video yang beredar tentang penganiayaan anak oleh pengasuhnya. Dan itu mengerikan sekali, membuat saya trauma. Semoga ibu mertua saya senantiasa diberi kesehatan ya Allah amin.

Si sulung, Kakak. Ya begitu saya memanggil si cantik. Seorang anak yang aktif dan pemalu, seperti ibunya πŸ˜ƒ. Sejak dibelikan sepeda setiap hari maunya main sepeda saja. Memang begitulah anak kecil, ada mainan baru maunya dimainkan terus.

Seperti anak kecil lainnya seusianya, sangat wajar jika sering bertanya sesuatu yang belum dipahami kepada ibunya. Ini apa sih bu? Itu apa sih bu? Dan saya pun harus menjawabnya, tentu dengan jawaban yang bisa dicerna olehnya. Seperti waktu sedang menonton kartun Tayo di tivi, bercerita tentang tanggung jawab. Kakak pun bertanya, "Tanggung jawab apa sih Bu?", dan saya pun menjelaskan dengan menggunakan contoh, karena dengan contoh anak-anak bisa sambil mambayangkan dan lebih nudah memahami.

Sebagai seorang kakak di usianya yang masih sekolah TK, dia cukup pandai menjaga dan bermain dengan sang adik. Diajak bernyanyi sambil tepuk tangan, bersholawat, dibacakan doa-doa, bahkan dibacakan surat-surat pendek yang dia hapal. Akan tetapi tidak jarang pula Kakak suka merajuk kalau adiknya malah menangis waktu bermain dengannya. Bahkan Kakak pun sering ikutan menangis. Haha. Lucu memang anak pertama saya itu, kadang-kadangπŸ˜‚.

Lain kakak, lain pula si adik. Baby R lebih kalem, jarang nangis. Nangis hanya saat-saat tertentu saja, misalnya waktu lapar, ditinggal sendiri, dan bangun tidur. Sejak baru lahir juga hanya seminggu pertama saja dia mengajak ibu bapaknya begadang. Setelah itu pulas boboknya sampai pagi. Terbangun kalau lapar saja, sudah kenyang bobok lagi. Pintarnya anakku πŸ˜™.

Oya, baby R paling suka bobok sambil digendong sama ayahnya. Kalo sudah nempel sama ayahnya sambil dininabobokan, lima menit juga sudah pulas. Saya paling tidak bisa untuk yang satu ini. Baby R sudah semakin berat, cepat lelah saya gendong dia hehe. Maafkan ibumu nak 😊.

Semoga kalian berdua, anak-anakku tercinta tersayang ter-segalanya lah pokoknya, tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholehah, pintar dan membanggakan ya nak. Suatu saat mungkin tulisan ini akan dibaca kalian berdua ketika sudah besar nanti. Dan kalian akan tahu betapa lucunya kalian waktu kecil😊. Tentunya akan menjadi kenangan yang indah buat kita semua.
Love you all πŸ˜™πŸ˜™.


No comments:

Post a Comment

Reuni plus Family Trip - Klaten Part II

Di hari kedua, kami terlihat lebih kompak karena menggunakan baju yang sama. Yup, panitia sudah menyiapkan baju seragam buat kita semua. Ol...